Beragam tipe maupun jenis truk yang ada di tanah air ini tak semuanya dapat dipasang GPS Tracker, pada umumnya banyak orang yang menganggap bahwa jenis truk itu sama saja. Semua jenis tersebut tentunya memiliki fungsi yang berbeda-beda, baik itu truk muat ringan, atuapun truk pengangkut yang mampu angkut muatan hingga ber ton- ton. Oleh karena itu memilih GPS tracker yang sesuai dengan jenis truk itu juga penting.
Baik itu truk muatan ringan ataupun truk pengangkut ber ton-ton masih dibedakan lagi loh. Menurut kategorinya seperti bentuk, jumlah sumbu, jumlah roda, dan juga kapasitas atau kubikasi yang dimiliki. Oleh karena itu, kali ini akan Sistrack jelaskan secara rinci apa saja jenis truk yang ada di Indonesia.
Masyarakat Indonesia banyak melabeli kendaraan angkutan dengan nama seperti truk engkel, truk pick up, truk fuso, truk tronton, truk trintin dan juga istilah-istilah lainnya. Berdasarkan penamaan tersebut, tentunya tidak sedikit orang masih merasa bingung dengan penamaan tersebut. Lalu apa sih yang membedakan semua jenis truk dapat dipasang gps tracker ? dan bagaimana sih kita tahu memilih gps tracker yang sesuai dengan jenis truk ? berikut akan Sistrack rangkumkan untuk kalian semua.
Jenis Truk yang membutuhkan GPS Tracker
Berdasarkan penamaan tipe maupun jenis truk, sebenarnya mengacu pada beberapa hal umum seperti yang kami sebutkan diatas. Namun untuk lebih lebih jelasnya ada berbagai jenis truk dengan segala kebutuhan penggunaan. dengan pemasangan gps tracker yang dapat disesuaikan.
Baca artiker terkait berikut: GPS Tracker Silacak Kalimantan
Pertama Mengenal Apa Itu Truk
Truk merupakan sebuah jenis armada transportasi yang memiliki bentuk dan ukuran beragam. Bermacam tipe karoseri yang berbeda-beda,yang dimana penggunaan truk sendiri lebih dikhususkan pada jasa pengiriman barang dengan jumlah dan ukuran yang besar.
Apa Saja Jenis Truk ?
Umumnya dengan begitu banyakanya jenis truk di Indonesia. Sebagian besar masyarakat masih merasa bingung mengenai jenis dan tipe truk itu sendiri. Maka dari itu berikut ini beberapa informasi mengenai perbedaan tiap-tiap jenis truk yang mungkin bisa menjadi referensi.
-
Truk Pick Up
Jenis truk yang pertama adalah Pick Up. Truk satu ini termasuk jenis paling kecil diantara truk-truk lainnya. Yang dimana mereka hanya memiliki 2 jenis sumbu roda dengan 4 jumlah roda yang terbagi dimasing-masing sisi.
Dan pada umumnya pick up hanya memiliki kapasitas atau volume maksimal 1 CBM. Adapun berat muatan yang mampu dibawa pada jenis kendaraan ini hanya sekitar 1.5 ton. Namun ada juga pick up yang memiliki volume hingga 6 CBM yang dibedakan berdasarkan bak yang digunakan.
-
Colt Diesel (Engkel)
Colt Diesel atau biasa disebut dengan truk engkel memiliki kapasitas volume 9 meter kubik dan kapasitas maksimal hingga 2,2 ton, hal ini sempurna untuk pengiriman ke titik jual atau gudang.
Juga dengan ukuran fleksibel dari truk engkel, truk tipe ini juga dapat dengan mudah bernavigasi melalui setiap lorong dan jalan kecil yang tidak dapat dilalui oleh truk besar lainnya, kebanyakan konsumen Sistrack memiliki jenis truk ini untuk dipasang gps tracker.
-
Colt Diesel Double
Selanjutnya jenis truk Colt Diesel Double. Dilihat sekilas dari bentuknya, truk tipe ini memang hampir sama dengan truk engkel. Namun perbedaan yang paling terlihat terletak dari jumlah roda yang digunakan, terutama pada bagian roda belakangnya yang sudah menggunakan 4 roda.
Sementara untuk jumlah sumbu yang digunakannya masih tetap sama yakni 2 sumbu namun pada masing-masing sumbu roda belakang menopang 2 roda. Sementara jika dilihat dari ukurannya, truk ini memiliki jumlah muatan yang lebih besar yakni sekitar 6 ton. Dan untuk menggunakan truk ini umumnya pengemudi harus memiliki SIM B baik B Polos atau B Umum.
Truk Colt Diesel Double biasa digunakan sebagai armada pengangkutan limbah B3.
-
Truk Tronton
Ada pula jenis truk yang memiliki kapasitas muatasn lebih dari 10 ton bahkan mampu mencapai 20 ton atau lebih. Pada jenis ini terdapat satu tipe yang dinamakan truk tronton. Tidak hanya kapasitas muatannya yang berbeda dengan tipe truk lainnya.
Jika dilihat dari jumlah sumbu rodanya, jenis truk yang satu ini memiliki 3 sumbu roda yang terbagi 1 sumbu roda dibagian depan dan 2 sumbu roda dibagian belakang. Apabila dilihat dari jumlah ban, maka truk tronton memiliki ban berjumlah 10 buah, 2 dibagian depan dan 8 dibagian belakang.
-
Truk Trintin
Sedangkan untuk truk dengan kapasitas muatan hingga mencapai 20 ton atau lebih. Selain truk tronton, kalian juga bisa memilih truk trintin. Yang dimana ini merupakan salah satu tipe truk yang bisa digunakan untuk mengangkut barang dengan jumlah besar dan banyak.
Truk trintin dan tronton sama-sama memiliki 3 sumbu roda. Namun perbedaannya terletak pada bagian sumbu roda tengah. Dimana mekanisme power streeringnya menggunakan FWS (Four Wheel Steering). Yang itu artinya truk trintin akan memiliki 4 roda yang bisa dibelokan yang terdapat pada sumbu roda depan dan tengah.
-
Truk Trinton
Truk satu ini merupakan jenis yang dibuat dengan kapasitas muatan yang lebih besar mencapai 30 ton dan juga memiliki 4 buah sumbu roda. Dimana sumbu roda tersebut terbagi menjadi dua yaitu 2 sumbu roda dibagian depan yang dapat digerakan pada saat membelok dengan mekanisme FWS.
Dan 2 sumbu roda dibagian belakang yang letakan hampir berdekatan. Apabila dilihat dari jumlah roda yang dibawanya, truk jenis ini memiliki jumlah roda sebanyak 12 buah. 8 buah roda terdapat dibagian belakang dan 4 buah terdapat dibagian depan yang sama-sama ditopang oleh 2 sumbu atau poros.
-
Truk Triler
Selanjutnya barisan truk super gede, yaitu trailer, yang dimana jenis truk ini mungkin hanya akan di temukan pada pabrik-pabrik kelas atas yang dalam sekali pengiriman barang bisa mencapi 20 sampai 60 ton. Pada pemasarannya, tru trailer dibedakan dalam dua jenis yang dilihat dari jumlah sumbu dari ketinggian.
Yaitu truk trailer 20 feet yang memiliki jumlah sumbu 4 sampai 5 dan truk trailer 40 feet yang memiliki jumlah sumbu roda 6. Bahkan jika dilihat dari jumlah bannya, truk jenis ini setidaknya memiliki ban atau roda sebanyak 16 sampai 24 buah roda. Dan umumnya penggunaan jenis truk ini mengharuskan pengemudi memiliki SIM B2 yang paling tinggi.
-
Truk Kontainer
Mungkin banyak orang yang sering menyebutkan istilah truk kontainer. Namun pada kenyataannya kontainer sendiri sebenarnya bukan merupakan sebuah armada. Melainkan hanya sebuah petik kemas yang dibuat untuk bisa menampung barang dengan jumlah besar dan banyak serta bersifat fleksibel.
Dan dalam dunia persewaan truk, seperti dijelaskan diatas. Kontainer tidak dapat dipisahkan dengan truk trailer mengingat kontainer sendiri tidak memiliki mesin dan roda. Sehingga ketika kalian ingin menyewa kontainer, maka sudah semestinya kalian juga menyewa armada trailernya.
-
Truk Wing Box
Jenis truk yang terakhir ini juga dapat dipasangkan gps tracker merupakan truk Wingbox. sebuah armada yang mungkin bisa dibilang jauh lebih favorit bila dibandingkan dengan truk tronton. Pasalnya pada truk jenis ini, kalian bisa lebih mempercepat proses bongkar dan muat barang.
Pasalnya di ketiga sisi yakni sisi kanan, kiri, dan belakangnya bisa dibuka secara bersamaan. Dan untuk truk Wingbox hanya memiliki 2 sumbu dengan komposisi sama seperti truk tronton. Maka di Indonesia pun banyak yang menyebutnya sebagai truk tronton wingbox atau truk engkel wingbox.
Kenapa Truk Butuh GPS Tracker?
GPS tracker atau Global Positioning System pada kendaraan, tidak hanya diandalkan untuk alasan keamanan saja, namun alat canggih tersebut kini telah memiliki banyak fitur canggih yang tentunya dibutuhkan truk pengangkut dan yang paling penting Sistrack dapat melayani segala jenis truk yang dapat dipasang gps tracker.
Memasang GPS Tracker pada truk perusahaan anda memang berfungsi sebagai alat untuk meningkatkan faktor keamanan pada kendaraan. Dengan mengandalkan teknologi tersebut, Anda mampu menjalani rutinitas sehari-hari tanpa dihantui rasa khawatir.
Namun dibalik fungsinya sebagai tambahan keamanan pada kendaraan, GPS Tracker kini banyak fitur yang dimanfaatkan oleh perusahaan jasa di bidang transportasi. Adapun perangkat ini disematkan guna memantau posisi kendaraan secara realtime, sehingga menghasilkan informasi lebih akurat dan efisien.
Seperti disebutkan di atas, kehilangan bukan menjadi fokus utama mereka. Alat yang diciptakan sendiri tersebut menjadi andalan banyak perusahaan untuk mengatur ritme kendaraan operasionalnya.
Hilang itu bisa dikatakan 5 dari 1000, sangat kecil tapi masalah sehari-hari adalah masalah kontrol. GPS Monitoring memberikan sistem dan layanan sehingga fungsi itu benar-benar didapatkan secara optimal.
Berikut Cara Kerja GPS Tracker Sistrack
Sistrack Solusi GPS Tracker
Sistrack merupakan Perusahaan GPS Tracker Mobil Dari 2008 GPS Tracking dengan keahlian Developmenet Platform Monitoring System yang dapat diaplikasi untuk kebutuhan monitoring dan pengendalian asset baik pribadi, perusahaan, BUMN maupun pemerintahan berupa implementasi dan Integrasi Server.
Produk yang dimiliki oleh Sistrack telah dilengkapi dengan ijin POSTEL 60205/SDPPI/2019/5207, ijin POSTEL merupakan dokumen yang mutlak dimiliki oleh perusahaan distributor maupun pabrikan perangkat telekomunikasi.
Tak hanya telah dilengkapi ijin POSTEL, Sistrack pula merupakan rekanan dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, karena telah terintegrasi dengan sistem SILACAK dengan nomor: S255/VPLB3/PPLB3/PLB.3/2/2020. Bagi pemilik perusahaan dengan menjadi rekanan Sistrack, dimana Tracking portal kami dapat anda manfaatkan menjadi syarat perpanjang ijin DISHUB.
Untuk akses monitoring kendaraan bisa anda lihat melalui web GPS monitoring fleet management, Aplikasi Android Sistrack yang tersedia di playstore.
Apakah Perusahaan Anda ingin Membuat Aplikasi GPS untuk Transportasi integrasi API langsung ke server anda dengan Harga Murah dan Support Lifetime ? Menaikkan omset dan Memudahkan Pelanggan mendapatkan Pemesanan Kendaraan Anda ? Manajemen Transportasi dengan Armada Lebih dari 100 unit ?
Whatsapp Support : 0813-2859-5191
Temukan katalog Sistrack di SHOPEE dan TOKOPEDIA
Email : info@sistrack.id
Profesional GPS Tracking Fleet Management
-Available Sale and Installation in Indonesia-